Tipe SSD Samsung - Jauh berbeda dengan beberapa tahun lalu, seiring dengan merakyatnya harga SSD, saat ini lebih banyak pengguna komputer desktop maupun laptop yang ingin membeli, memakai, atau upgrade hardisk ke SSD.
Samsung adalah dikenal sebagai merk SSD terbaik. Masalahnya, orang awam sering kali kebingunan untuk memilih seri karena vendor asal Korea Selatan tersebut memiliki beberapa seri, yakni QVO vs EVO vs PRO.
Itulah alasan utama mengapa hari ini Umahdroid menulis artikel ini.
Harapannya, kalian bisa lebih memahami dan memiliki bekal cara memilih SSD sesuai kebutuhan dan budget masing-masing. Oke tanpa berlama-lama lagi, mari langsung saja kita mulai pembahasannya.
Menafsirkan Kelas SSD Samsung
Pada dasarnya, SSD buatan perusahaan elektronik yang juga membuat smartphone Galaxy series ini dibagi menjadi 2 kategori, masing-masing adalah enterprise dan consumer.
Baca juga :
Solid State Drive kelas enterprise fokus kepada integritas data, kemudian diikuti oleh kapasitas serta kinerja, dan terakhir biaya.
Lain halnya dengan kelas consumer, seri ini lebih menempatkan biaya pada urutan pertama, lalu diikuti dengan kapasitas dan kinerja, serta integritas data di urutan paling buncit.
Penting juga untuk diketahui, storage pada level konsumen juga masih dibagi lagi menjadi 2 kategori, yakni untuk pelanggan ritel dan pelanggan OEM.
NAND Flash Pada SSD Samsung
Seperti yang mungkin sudah kalian ketahui, Solid State Drive menggunakan NAND flash untuk menyimpan data secara terus-menerus. NAND flash sendiri dibuat dengan teknologi yang berbeda.
Samsung model PRO memakai Multi-Level Cell (MLC), EVO memakai Triple-Level Cell (TLC), dan QVO memakai Quad-Level Cell (QLC).
SERI | DESKRIPSI |
---|---|
MLC | Satu sel memori dapat menyimpan 2 bit data |
TLC | Satu sel memori dapat menyimpan 3 bit data |
QLC | Satu sel memori dapat menyimpan 4 bit data |
Ketiga teknologi tersebut akan secara langsung mempengaruhi 3 aspek, yakni harga, performa, dan masa pakai.
Sebenarnya ada satu lagi, Penta-Level Cell (PLC) yang diumumkan pada 2019 yang dapat menampung 5 bit data per-cell, tapi itu tidak kita bahas sekarang. Mungkin lain kali.
#1 Harga SSD Samsung
Sebelumnya, sel memori hanya dapat menyimpan satu bit data, yang disebut Single-Level Cell (SLC). Chip flash model ini berkapasitas kecil dan berbiaya tinggi, sehingga menyebabkan harga SSD pada saat itu cukup tinggi.
Baca juga :
MLC, TLC, dan QLC dapat meningkatkan kapasitas chip flash NAND. Pada kondisi SLC berkapasitas 128 GB; MLC dapat memiliki kapasitas 256 GB, TLC akan memiliki 384 GB, dan QLC akan memiliki 512 GB.
Dengan meningkatnya kapasitas SSD, tapi jumlah chip flash NAND tidak bertambah, maka biaya SSD secara otomatis menjadi berkurang.
Oleh karena itu, jika kalian mencari harga Samsung EVO, PRO, dan QVO di toko online maupun offline, versi PRO merupakan yang paling mahal, kemudian disusul oleh EVO, dan terakhir QVO.
#2 Performa SSD Samsung
MLC, TLC, dan QLC juga mempengaruhi kecepatan SSD Samsung. Secara Performa Samsung PRO SSD adalah yang terbaik, kemudian EVO SSD, dan terakhir QVO SSD. Alasannya ada pada mekanisme penulisan dan pembacaan flash NAND.
Baca juga :
Flash NAND menyelesaikan baca dan tulis melalui penerapan voltase. Dalam SLC, mekanisme baca-tulis sangat sederhana dan cepat, karena hanya menyimpan satu bit data (0 atau 1) dan oleh karena itu hanya ada satu batas voltase.
Jika tegangan dalam sel melebihi batas, maka 0, jika tidak, berarti 1. MLC memiliki kecepatan yang lebih lambat daripada SLC.
Itu karena Ia menyimpan dua bit data (00, 01, 10, 11). Semakin banyak bit data yang disimpan di dalam sel, semakin banyak jumlah batas yang dibutuhkan. SSD perlu lebih banyak waktu untuk mengidentifikasi itu, sehingga mengurangi kecepatan.
#3 Lifespan SSD Samsung
Ketika SSD menulis data, master controller akan menghapus data lama dan kemudian menulis data baru. Proses ini disebut P/E cycle. Saat siklus P/E habis, kemungkinan besar SSD akan menemui ajalnya.
Berikut daftar perbandingannya :
SLC : 50.000 ~ 100.000 P/E cycles
MLC : 5.000 ~ 10.000 P/E cycles
TLC : 3000 P/E cycles
QLC : 1000 P/E cycles
Berdasarkan siklus P/E di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa PRO merupakan SSD paling awet, kemudian disusul oleh seri EVO, dan posisi terakhir ditempati oleh seri QVO.
Kesimpulan, Pilih Tipe Yang Mana?
Dari data tersebut, mestinya sekarang kalian sudah tahu apa perbedaan SSD Samsung EVO dan PRO serta QVO, atau minimal dapat memahami alasan mengapa seri ini lebih mahal dari seri itu, padahal ukurannya sama.
#1 Samsung PRO SSD
Cocok untuk enthusiast user
Harga mahal bukan masalah
Siap diajak kerja keras
Masa garansi panjang
#2 Samsung EVO SSD
Cocok untuk mainstream user
Harga lebih murah dari PRO
Rasio harga dan performa bagus
Masa garansi panjang
#3 Samsung QVO SSD
Cocok untuk budget user
Harga relatif paling murah
Tidak secepat 2 seri sebelumnya
Masa garansi lebih pendek
Sekarang kalian sudah memiliki bekal untuk riset harga media penyimpanan yang sesuai dengan kantong dan kebutuhan kalian.
Jika ada yang ditanyakan tentang perbedaan Samsung EVO, QVO, dan PRO, silahkan tuliskan lewat kolom komentar di bawah. Terimakasih sudah membaca, semoga bermanfaat!.
4 komentar
Saya mau bertanya ttg
samsung ssd 870 EVO 1TB dan 860 PRO 512 GB. Yang nantinya salah satu dr kedua tipe tersebut akan dipasang ke dalam laptop ASUS A456 UQ i7 7500 ram 8gb Nvidia Gforce 940mx. Dari kacamata bro Tiwo manakah yg akan dipasang dilaptop tsb dengan pertimbangan utk pemakaian laptop > 5tahun ( dipakai smp meleduk ancur). Dan dengan spek processir i7 7500 tsb sebenarnya kinerja maksimalnya bisa smp brp tahun ?
Oh ya soal SSD, ada "rekomendasi" 10%-15% dari total space dikosongkan untuk menjaga performa pemakaian jangka panjang