Dunia Virtual Facebook - Ide Metaverse yang dikembangkan FB disebut sebagai ancaman mengerikan bagi manusia dan sebuah distopia bayangan di mana ada penderitaan serta ketidakadilan menanti di dunia digital Facebook.
Meta, perusahaan baru buatan Mark Zuckerberg menginvestasikan miliaran dolar untuk sebuah proyek penciptaan lingkungan virtual realitas imersif. Gagasan gila tersebut dinamakan sebagai Metaverse.
Dengan teknologi ini, seseorang dapat berinteraksi dengan orang dan dunia buatan di sekitar mereka.
Konsep semacam ini sebenarnya bukan hal yang baru. Permainan populer Roblox yang banyak digandrungi gamer di berbagai belahan dunia sebagai contoh juga sebenarnya memakai pendekatan yang kurang lebih sama.
Bedanya, Multiverse yang diciptakan oleh pemilik WhatsApp nantinya diakses memakai perangkat virtual reality (VR).
Metaverse Mengancam Kehidupan Nyata Manusia
Dr David Reid, Profesor AI dan Spatial Computing di Liverpool Hope University percaya bahwa Metaverse berpotensi membawa beberapa hal menarik, tapi di saat bersamaan, itu berisiko memperdalam masalah yang telah ada saat ini.
Baca juga :
Meningkatnya masalah privasi data & cyberbullying merupakan contoh paling sederhana dari adanya Multiverse.
Yang lebih mengkhawatirkan lagi, perkembangan teknologi ini akan mengaburkan batas antara virtual dan realitas. Siapa pun yang menjadi penguasa realitas ini akan memiliki akses ke jumlah data yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"Pasar untuk itu sangat besar. Siapa pun yang mengendalikannya, pada dasarnya akan memiliki kendali atas seluruh realitas Anda," ucap Dr Reid.
"Banyak sistem prototipe MR [mixed-reality] saat ini memiliki teknologi pelacakan wajah, mata, tubuh, dan tangan. Sebagian besar memiliki kamera canggih. Beberapa bahkan menggabungkan teknologi Electroencephalogram (EEG) untuk mengambil pola gelombang otak. Dengan kata lain, semua yang Anda katakan, manipulasi, lihat, atau bahkan pikirkan dapat dipantau di MR. Data yang akan dihasilkan ini akan sangat luas dan sangat berharga," tegasnya.
Ia berpendapat harus ada sistem untuk mengawasi Metaverse. Menurutnya, tidak ada satu perusahaan pun yang boleh melakukan kontrol terhadap hal sebesar itu.
Investor Awal Facebook Prihatin Melihat Multiverse
Roger McNamee, seorang investor awal di Facebook menyakini proyek metaverse diburu-buru oleh Facebook dalam upaya untuk membelokkan pers buruk yang dihasilkan oleh kesaksian whistleblower, Frances Haugen.
"Facebook seharusnya tidak diizinkan untuk membuat metaverse dystopian," kata McNamee kepada BBC.
"Facebook seharusnya kehilangan hak untuk membuat pilihannya sendiri. Seorang regulator harus ada di sana memberikan persetujuan awal untuk semua yang mereka lakukan. Jumlah kerugian yang mereka lakukan tidak terhitung," tambahnya.
Posting Komentar