WhatsApp Third Party Chat - Uni Eropa telah memerintahkan Meta untuk membuat sistem yang memungkinkan pertukaran pesan antar aplikasi. Jadi, user WhatsApp bisa berkomunikasi dengan aplikasi buat chat selain WA.
Artikel tersebut sudah pernah Umahdroid terbitkan beberapa waktu yang lalu. Selain aplikasi hijau ini, TikTok, Facebook, Instagram, Google Maps, LinkeIn, dan YouTube juga mendapatkan perintah yang sama.
Regulasi tersebut menuntut interoperabilitas lintas platform penyedia layanan yang ditunjuk sebagai gatekeeper agar kompatibel dengan aplikasi pihak ketiga.
Dalam panduannya, layanan pihak ketiga harus menandatangani kontrak dengan perusahaan yang dinahkodai oleh Mark Zuckerberg sebelum bisa terhubung ke WhatsApp Messenger.
Beberapa bulan setelah itu, para pengguna gadget, terutama smartphone di dunia sudah bisa mulai melihat progres pekerjaan dan perubahan besar ini.
Memang masih dalam tahap yang sangat "hijau". Tapi setidaknya, publik sudah bisa melihat akan seperti apa cara kerja dan tampilan awalnya. Tanpa banyak babibu, jom mari langsung saja kita mulaikan gan sis!.
Tampilan Obrolan Pihak Ketiga Pada WhatsApp
Nantinya, pengguna diberi keluasaan untuk memilih apakah ingin menempatkan pesan Messenger dan WhatsApp dalam satu kotak masuk yang sama dengan obrolan pihak ketiga atau memisahkannya.
Baca juga :
Meta juga membantung sistem pemberitahuan yang akan memberi tahu pengguna kapan mereka bisa menautkankan obrolan dari aplikasi baru yang didukung.
Saat ini, perusahaan yang memiliki hobi nyontek fitur para pesaingnya (dibaca fakir miskin inovasi) ini dikabarkan sudah ada di tahap dasar yang diperlukan untuk pesan yang bisa dioperasikan.
Fitur lanjutan seperti reaksi, balasan langsung, indikator pengetikan, dan tanda pesan telah terkirim dan dibaca akan menyusul di masa depan.
Untuk opsi membuat grup dengan orang lain dalam obrolan pihak ketiga akan hadir tahun depan. Meta juga menjelaskan akan meluncurkan dukungan untuk panggilan suara dan video pihak ketiga pada 2027.
Meta mengatakan akan membuat protokol Signal tersedia untuk mitra. Ya, enkripsi end-to-end WhatsApp memakai protokol milik Signal Private Messenger.
Respon Threema & Presiden Signal Messenger
Signal dan Threema sekarang secara teori dapat meminta Meta untuk membuka akses untuk interoperabilitas pesan antara layanan mereka dengan WhatsApp. Masalahnya tentu ada pada keamanan dan privasi data pengguna.
Berdasarkan laporan majalah IT Jerman, Heise Online, kedua aplikasi yang mempunyai reputasi baik dalam hal privacy and security ini tidak tertarik dengan itu.
Presiden Signal, Meredith Whittaker mengatakan, "Standar privasi kami sangat tinggi dan kami tidak ingin menurunkannya. Kami ingin terus meningkatkannya. Bekerja dengan Facebook Messenger, iMessage, WhatsApp, atau bahkan layanan matriks berarti penurunan standar perlindungan data kami."
Hal serupa juga dilontarkan Threema, "Alasan utamanya adalah bahwa standar keamanan dan privasi kami tidak kompatibel dengan mereka. Kita tidak bisa dan tidak akan menyimpang dari standar ini."
Meskipun interoperabilitas dengan WhatsApp bisa menjangkau lebih banyak orang, tapi keduanya kompak bahwa privasi pengguna lebih penting bagi mereka.
Telegram yang merupakan salah satu the big 5 dari aplikasi perpesanan paling banyak dipakai di dunia belum menerbitkan pernyataan resminya. Selanjutnya, kalian mungkin tertarik membaca cara share file online anonymous.
Posting Komentar